بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Sahabat Blogger السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ
Pernahkah kita berpikir atau bertanya pada diri kita sendiri,
mengapa hati kita cenderung tertarik dengan dosa-dosa dan menjauh dari
pahala?
Mengapa ketika banyak peringatan yang datang, tidak
membuat kita atau hati ini jera berbuat nista? Mengapa hati ini selalu
bosan bahkan benci dengan hal-hal yang dicintai oleh Allah Ta'ala?
Mengapa hati ini senang sekali terbuai dengan kemewahan dunia yang fana dan melupakan kemewahan kampung akhirat yang kekal?
Mengapa hati ini membuat mata menjadi sangat sulit melelehkan air mata?
serta menangis karena-Allah, Menangis karena kerinduan pada Baginda
Rasulullah? Di manakah kelembutan hati ini untuk bertaqarrub kepada
Allah, dimana bukti kecintaan pada Rasul-Nya ?
BANYAK YANG BERANGGAPAN,MENANGIS ADALAH KELEMAHAN JIWA,
Menangis adalah hal yang manusiawi pada diri manusia. Menangis bukanlah
menunjukkan kelemahan jiwa seseorang. Salah besar jika ada anggapan
bahwa orang yang rajin menangis adalah orang yang jiwanya lemah. Nabi
Muhammad SAW adalah sosok manusia perkasa yang ulet,berani, tahan uji,
dan jauh dari sifat-sifat lemah, Namun beliau juga pribadi yang sering
menangis.
Sosok lain adalah Umar “Al Farouq” bin Khattab
radhiyallahu ‘anhu, khalifah Rasulullah yang kedua. Beliau terkenal
sangat tegas terhadap kedzaliman, dan mampu membuat kecut perut
musuh-musuh Islam berbentuk kekuatan super power sekalipun, seumpama
Romawi dan Parsi. Namun dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang beliau
miliki, ternyata beliau sangat mudah menangis sampai mengguguk-guguk
bila berdiri sholat menghadap Rabb-nya, atau saat berdzikir menyebut dan
mengingat asma Allah.
Sahabatku...
Jika kita pelajari, Ternyata menangis karna Allah adalah sebuah anjuran.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu Rasulullah bersabda kepadaku:
“Bacakanlah kepadaku Al Qur’an. Aku menjawab, “Ya Rasulullah bagaimana
aku akan membacakan Al Qur’an kepadamu, padahal kepadamulah Al Qur’an
itu telah diturunkan. Rasul bersabda: “Aku suka mendengar Al Qur’an itu
dibaca oleh orang lain. Maka aku membaca surat An Nisa’ sampai kepada
ayat fakaifa idza ji’na min kulli ummatin bi syahidin waji’na bika ‘ala
haaulai syahidan (bagaimanakah bila Kami telah mendatangkan engkau
(Rasulullah) sebagai saksi atas semua mereka itu?) Rasulullah bersabda, “
Cukuplah bacaanmu itu Ibnu Mas’ud. Maka Ibnu Mas’ud berkata, “maka aku
menoleh pada Nabi, maka kulihat mata Nabi berlinang basah oleh air mata.
(HR. Bukhari Muslim)
Dari Abdullah bin As Syikhkhir dia berkata,
aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat itu Beliau
sedang melaksanakan shalat, maka terdengarlah rintihan Nabi karena
menangis seumpama air yang sedang direbus dalam periuk. (HR. Abu Dawud,
Turmidzi)
Rasulullah bersabda: “Menangislah kamu semua. Dan
apabila kamu tidak dapat menangis maka pura-pura menangislah kamu!” (HR.
Ibnu Majah dan Hakim)
Dalam hadits ini, menangis jelas ada
diperintahkan oleh Rasulullah kepada umatnya. Dan jika hati kita masih
keras sehingga sulit untuk menangis, maka Nabi memerintahkan untuk
berpura-pura menangis terlebih dahulu. Pura-pura menangis bukanlah
sesuatu yang buruk. Banyak orang hari ini, karena ketidak tahuannya,
mereka selalu menghina saat melihat orang lain berusaha keras untuk
menangis dengan menuduh mereka pura-pura menangis.
Di mata
segelintir orang, pura-pura menangis adalah perbuatan hina dan dosa.
Padahal berpura-pura menangis adalah ibadah di sisi Allah Azza Wa Jalla.
Kenapa pura-pura menangis disebut ibadah? Jawabnya tidak lain karena
pura-pura menangis adalah perintah Rasulullah. Sudah diketahui dalam
Islam bahwa menjalankan sebuah perintah Nabi adalah ibadah di sisi
Allah.
Lihat betapa Tangisan Sahabat Nabi
Saat Rasulullah
sakit keras dan tidak dapat mengimami sholat dengan para sahabat, saat
itu Rasulullah memerintahkan Abu Bakar Siddiq radhiyallahu ‘anhu menjadi
imam atas para Sahabat. Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan
bahwa jika Abu Bakar berdiri sebagai imam menggantikan Rasulullah maka
beliau akan menangis keras sekali sehingga bacaan qur’annya tertutup
(tidak terdengar oleh para Sahabat) karena suara tangisannya itu. (HR.
Bukhari Muslim)
Sahabatku...
Belajarlah dari sekarang menangis karna Allah..Menangis karena dosa-dosa yang kita lakukan...
Menangislah karna kerinduan pada Rasulullah, hingga saat mendengar Nama
baginda disebutkan membuat mata ini melelehkan air mata... Dengan
memaksakan (berpura-pura) menangis, lambat laun kita akan terbiasa.
Beruntunglah orang yang dapat menangis karena takut kepada Allah dan
karena kerinduannya kepada Rasulullah, karena air mata itu tidak akan
pernah sia-sia, dan akan dijadikan bukti kelak di padang mahsyar.
Rugi rasanya jika air mata tertumpah untuk hal-hal yang sepele, dan
tidak bernilai disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hari ini banyak air
mata tertumpah untuk hal yang sia-sia, sementara untuk agama matanya
beku tak pernah menangis, bahkan berkali-kali mendengan nama Rasulullah
disebutkan tiada tanda getaran sedikit pun.
Disebutkan dalam sebuah riwayat:
“Mata yang beku yang tidak mampu menangis adalah karena hati orang itu
keras, dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa yang telah
diperbuat."
Wallahu A'laam bis shawab..
"Semoga Allah memberi
kita hidayah dan Taufiq-Nya, dan membersihkan hati kita dari segala
penyakit/kotoran, dan melembutkan hati kita hingga bisa menangis karna
Allah dan kerinduan pada Rasulullah....Aamiin..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar