Jumat, 22 Januari 2016

Inilah Perbedaan Ciri Utama Gejala Kurang Darah dan Darah Rendah

Beberapa gejala penurunan kesehatan sering disalah artikan karena ciri-ciri yang mirip. Padahal suatu penyakit diperlukan pembacaan yang teliti dan mendalam agar tidak salah penanganan. Salah penanganan dapat membuatnya semakin parah atau malah terjadi komplikasi.
Pusing, lemah, letih, lesu dan kadang merasa mual sering diartikan kurang darah atau darah rendah. Kurang darah sering diartikan darah rendah, begitupun sebaliknya. Tapi ternyata kurang darah dan darah rendah itu berbeda. Mirip tapi tak sama.
Kurang darah atau anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah kurang dari normal. Hemoglobin merupakan protein pembawa oksigen.
Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik sama dengan atau kurang dari 90 milimeter air raksa (mmHg) dan atau tekanan darah diastolik sama dengan atau lebih rendah dari 60 mmHg. Normalnya sistolik per diastolik orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah sistolik merupakan tekanan darah yang terjadi saat otot jantung berkontraksi (mengencang dan menekan). Tekanan darah diastolik merupakan tekanan darah yang terjadi saat otot jantung bersistirahat (melonggar). Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah rentang di antara denyut jantung.

Berikut adalah perbedaan ciri antara gejala anemia (kurang darah) dan hipotensi (darah rendah).

# Anemia

  • Pucat pada bagian kelopak mata
  • Cepat lelah
  • Sakit kepala
  • Mengalami palpitasi atau gejala denyut jantung yang tidak teratur, memiliki kecepatan yang tidak normal dan terlalu kuat
  • Ujung jari berwarna pucat dan putih ketika ditekan
  • Sesak napas
  • Mual
  • Kekebalan tubuh menurun
  • Rambut rontok
  • Pucat
# Hipotensi

  • Sering pusing
  • Kulit pucat, dingin, berkeringat
  • Kurang konsentrasi
  • Penglihatan kabur
  • Mual
  • Nafas cepat dan dangkal / pendek
  • Kelelahan bahkan sampai pingsan
  • Depresi
  • Rasa haus
Kurang darah dan darah rendah patut diwaspadai karena masing-masing mempunyai resiko. Bagi orang dengan anemia berpotensi menderita gagal jantung, menurunkan kecerdasan anak, dan pendarahan pada saat persalinan. Dan bagi orang dengan hipotensi berpotensi menyebabkan stroke iskemik dan patah tulang ketika jatuh akibat tekanan darah tiba-tiba menurun.
Jika kurang yakin dengan ciri-ciri gejala yang telah disebutkan, ada baiknya segera mengunjungi dokter kepercayaan agar memperoleh penanganan yang maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar